Dahulu, Mandi 2 Kali Sehari Haram Bagi Orang Eropa

Dahulu, Mandi 2 Kali Sehari Haram Bagi Orang Eropa

Dahulu, Mandi 2 Kali Sehari Haram Bagi Orang Eropa – Mandi teratur dua kali sehari, kala pagi dan sore hari adalah suatu hal yang lumrah semua orang melakukan sebagai rutinitas sehari-hari. Inilah yang tersedia di asumsi biasanya orang.

Eits, jangan salah! Tahukah Anda, bahwa aktivitas sederhana layaknya mandi diketahui merupakan bukan perihal yang biasa dilakukan, setidaknya untuk orang-orang Eropa kalangan spesifik terhadap abad pertengahan dulu?

Disebutkan, dulu orang-orang Eropa kalangan spesifik di abad pertengahan puas pelihara kutu di tubuhnya loh! Pasalnya, orang-orang Eropa ini menyakini bahwasanya yang namanya kutu di tubuh itu adalah tanda sehat, gara-gara kutu dikatakan jarang didapati terhadap tubuh orang-orang yang sakit.

Dahulu, Mandi 2 Kali Sehari Haram Bagi Orang Eropa

Maka berasal dari itu, tak heran berangkat berasal dari kepercayaan inilah kelanjutannya orang-orang Eropa jarang mandi. Tidak cuma jarang mandi, lebih dari satu besar juga cuma mengganti pakaian yang dikenakan itu dengan intensitas sekali didalam satu tahun.

Kebiasaan untuk tidak mandi ini, nyatanya tidak memandang kelas sosial. Tidak cuma dijalankan oleh para rakyat biasa, namun juga kelas bangsawan. Sebagai semisal tersedia Ratu Isabel berasal dari Spanyol, dimana dikatakan sang Ratu dulu mengungkap bahwa selama jaman hidupnya ia cuma dulu mandi sebanyak dua kali. Ya! Hanya dua kali, pertama saat tetap bayi kala baru dilahirkan dan ke dua kalinya kala hendak menikah.

Disebutkan lebih lanjut, dulu sebelum akan abad pertengahan yang namanya pemandian lazim itu jadi suatu hal yang benar-benar umum, layaknya halnya masyarakat lazim secara teratur menyempatkan kala untuk mandi. Bahkan selama abad ke-4 dan ke-5, otoritas Kristen mengizinkan orang mandi untuk kebersihan dan kesehatan, namun mengutuk Kedatangan di rumah pemandian lazim untuk kesenangan dan mengutuk wanita yang pergi ke rumah pemandian yang punyai sarana campuran. idn play

Namun, bersamaan waktu, tambah banyak pembatasan muncul. Pada akhirnya, orang-orang Kristiani disebutkan dilarang mandi telanjang dan secara keseluruhan, gereja jadi tidak menyetujui pengampunan yang “berlebihan” didalam rutinitas mandi. Ini memuncak terhadap otoritas gereja abad pertengahan yang membuktikan bahwa pemandian lazim menyebabkan percabulan, seks bebas, dan penyakit.

Di banyak bagian Eropa diyakini bahwa air dapat membawa penyakit ke dalam tubuh melalui pori-pori di kulit. Menurut salah satu perjanjian medis abad ke-16, disebutkan bahwa yang namanya mandi dengan air memang menghangatkan tubuh, tetapi melemahkan organisme dan memperlebar pori-pori. Itu sebabnya mandi bisa berbahaya dan menyebabkan berbagai penyakit, bahkan kematian. Bukan hanya dari soal air, tetapi pelebaran pori-pori yang diyakini dapat membuat infeksi lebih mudah masuk ke tubuh.

Namun akhirnya, perlahan-lahan kebiasaan ini bisa berubah salah satunya karena pengaruh dari kebijakan gereja yang mengharuskan orang yang ingin beribadah di rumah Tuhan itu datang dalam kondisi diri yang bersih, bukan dengan tubuh beraroma tak sedap, dan baju tidak bersih.

Dahulu, Mandi 2 Kali Sehari Haram Bagi Orang Eropa

Akan tetapi, secara umum sebagian orang-orang Eropa pada masa itu diketahui baru mengetahui soal kebersihan dan bebas kutu setelah adanya penemuan DDT (diklorodifeniltrikloroetana), yakni senyawa kimia berbentuk kristal bening dan hampir tak berbau yang mampu menyingkirkan kutu.

Sebelum mereka bertemu bersama dengan orang Muslim, orang Eropa tak mempunyai budaya itu. Mandi sampai potong rambut diakui sepele. Berbeda bersama dengan Muslim yang kudu mensucikan diri (thaharah) minimal lima kali sehari. Seorang Muslim dikala alan shalat kudu bersih dari hadas kecil dan besar. Dan caranya adalah bersama dengan laksanakan mandi dan mengabil air wudhu.

Kisah perkenalan orang Eropa dengan kebiasaan mandi secara teratur terjadi sewaktu pasukan Islam masuk ke wilayah Eropa dengan Spanyol di abad ke 8. Di sanalah mereka berkenalan dan berjumpa dengan orang-prang Muslim yang mereka sebut sebagai orang ‘Moor’ (orang dari Selatan). Karena kebanyakan  pasukan Islam orang dari kekhalifahan Turki mereka kemudian mengenal istilah yang kini familiar ’mandi Turki’. Di ibu kota kekahalifahan Utsmani inilah pertama kali orang kenal tempat pemandian umum.

Dan memang, kala itu orang biasa Eropa karena jarang mandi bau badannya tercium busuk. Tak hanya itu mereka juga rambutnya tak terurus dan tal kenal bdaya gosok gigi, Budaya gosik gigi juga dari budaya orang Muslim yang telah mengenao bersihkan gigi dengan kayu siwak.

Pada titik inilah orang Eropa mengenal gosok gigi setelah makan. Orang-orang Islam memperkenalkan siwak, yang terbuat dari ranting pohon Miswak yang wangi dan sekaligus menjadi bahan pasta gigi. Satu ujungnya dipukul-pukul sehingga membentuk mata sapu kecil. Itulah yang digunakan menggosok gigi. Masa itu, orang-orang Eropa membersihkan mulut setelah makan hanya dengan kumur-kumur. Dan orang Eropa baru produksi pasti gigi pada abad 18.

Maka tak heran mereka malu ketika berjumpa dengan orang Muslim mereka malu karena orang yang ditemui kala itu selalu tutup hidung karena bau badannya. Dan memang orang Eropa biasa tak bisa sembunyian bau  badannya itu karena jarang mandi, orang Eropa kelas bangsawan mereka berusaha sembunyikan bau badannya dengan menyemprotkan cairan pewangi ke turuh mereka.

Maka di sinilah parfum yang terkenal di Eropa adalah parfum yang biasa dipakai oleh kalangan para bangsawan istana. Parfum yang dipakai kalangan bangwasan Prancis, misalnya terkenal sampai sekarang sebagai parfum buatan Paris yang bermutu dan harganya dari dahulu memang mahal. Parfum di sana adalah barang mewah yang dipakai kalangan orang Istana saja. Para pangeran dan putri tutupi bau badannya dengan parfum.

Kenyataan ini tentu berlainan bersama sosok tubuh pendatang Musim. Apalagi setelah orang Eropa kemudian bersua langsung bersama para kaum biasa, apabila berasal dari kalangan petani yang tinggal di pedesaan Badhdad, Turki, Mesir, Maroko, yang sedang bekerja di kebun-kebun. Meski mengerti mereka seharian bekerja keras, tapi orang Erpoa tak mencium bau badan karena. Bagi mereka ini aneh gara-gara warga kelas bawah Eropa yang melakukan pekerjaan mirip membawa badan bahan yang tercium busuk.

Di sinilah, orang Eropa kemudiah paham, bahwa yang membedakannya bersama mereka adalah budaya orang Muslim bak yang laki-laki dan perempuan adalah teratur bersihkan diri lima kali seriap hari. Selain itu mereka punya kewajiban memotong rambut. Bagi orang Muslim sosok panutannya yaitu Nabi Muhammad SAW tetap mencukur rambut dan bersihkan diri bersama teratur. Gambaran sosok awut-awutan mereka perlu dihindari. Apalagi ajaran pertama berasal dari tiap tiap muslim baik laki-laki dan perempuan setelah sahadat adalah mandi.

Dan di sekolah atau tempat pendidikan muslim, semenjak dahulu selagi kitab orang Muslim yang paling awal dikajii tak sekedar memuat ajaran tauhid adalah ajaran bertharah (mensucikan diri lahir dan batin). Dari kecil anak-anak diajarkan bagaimana bersuci berasal dari hadas kecil dan besar. Semua ini wajib mereka melakukan tiap tiap dapat shalat yang menggapai lima kali di di dalam sehari. Kebersihan lahir dan batin itu kewajiban tiap tiap Muslim.